Babinsa Bantu Evakuasi Penanganan Anak Punk

    Babinsa Bantu Evakuasi Penanganan Anak Punk
    Babinsa Kelurahan Pegirian Koramil 0830/02 Semampir Koptu M. Ismanto Bersama stakholder terkait lakukan evakusi penanganan anak punk yang ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri

    Surabaya, - Wujud Kepedulian Babinsa Kelurahan Pegirian Koramil 0830/02 Semampir Koptu M. Ismanto kepada warga binaannya sinergi dengan stakholder terkait penanganan anak punk a.n. kentir (24 th) alamat Rangkah yang ditemukan dalam keadaan tidak sadarkan diri di jalan sidorame RW 1 Kelurahan Pegirian Kecamatan Semampir, Jumat (3/5).

    Turut hadir dalam penanganan, Babinsa Kelurahan Pegirian Koptu M. Ismanto, Kasi Bangtib Pegirian Bpk. Joko Susilo, TGC Kota Surabaya, BPBD Kota Surabaya dan Projo Pati Kelurahan Pegirian Bpk. Hanafi

    Koptu Ismanto mengatakan, bahwa yang bersangkutan Menurutnya habis ngelem juga menenggak minuman keras sehingga tidak sadarkan diri selanjutnya dilakukan penanganan pertama dengan diberikan bantuan infus juga  bantuan oksigen selanjutnya dirujuk dibawa ke RS Dr Soetomo Surabaya, ucapnya.

    Lanjutnya, banyak yang melatarbelakangi anak ngelem dan punk ini. Sebagaian besar kurangnya perhatian orangtua dalam mendidik anak. Sehingga mereka salah bergaul. “Misalnya broken home. Permasalahan dalam keluarga juga bisa memicu, ”

    Fenomena ini seharusnya menjadi perhatian serius banyak pihak. Agar kategori kenakalan remaja ini dapat disosialisikan secara meluas. Guru-guru juga dituntut memberikan pendidikan soal ngelem dan anak punk agar mereka tahu dan paham konsekuensinya.

    “Persoalannya ini adalah menurut mereka sebagai pelarian, ikut-ikutan. Karena kurang mendapatkan perhatian dan pemahaman sehingga mereka melakukan perbuatan itu, ” cetusnya.

    Ia berharap seluruh pihak bergerak dan kembali konsen mengatasi anak ngelem dan punk. Supaya mereka tidak lagi memiliki jaringan yang semakin meluas melibatkan banyak anak-anak. “Termasuk pemerintah dalam menekannya. Karena ini persoalan serius yang tidak bisa ditangani setengah hati. Mereka generasi penerus kita, kalau mereka rusak, ke depan mereka tidak akan bisa menjadi penurus yang baik, ” pungkasnya.

    Wanto

    Wanto

    Artikel Sebelumnya

    Jabatan Danrindam V/Brawijaya dan Asintel...

    Artikel Berikutnya

    Antisipasi Darurat Pangan, Babinsa Sukolilo...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    Perhutani Probolinggo Gelar Tasyakuran Atas Capaian Target Getah Pinus di Sukapura
    Hendri Kampai: Jika Anda Seorang Pejabat, Sebuah Renungan dari Hati ke Hati
    Perhutani Probolinggo Lakukan Sosialisasi Mekanisme Penggunaan Kawasan Hutan untuk Jalan Angkutan Hasil Produksi Tambang Pasir Secara Legal

    Ikuti Kami